Karimun Jawa Part 3

Amazing Karimun Jawa – The Hidden Paradise on North Java Sea

Amazing Karimun Jawa – Part 3

Catatan kali ini adalah bagian ketiga dari catatan perjalanan ke Karimun Jawa. Pada bagian ini akan saya ceritakan pengalaman seru di Karimun Jawa, yaitu BERENANG BERSAMA IKAN HIU. Ikan Hiu…predator yang ganas di lautan, mendengar namanya saja sudah bikin orang ketar-ketir jika berada di lautan. Padahal di laut banyak hal yang jauh lebih berbahaya daripada ikan hiu.

Sebelum menceritakan pengalaman berenang bersama ikan hiu, saya ceritakan terlebih dahulu sedikit pengalaman menikmati SUNSET (matahari terbenam) di Karimun Jawa. Salah satu moment terindah jika berlibur ke pantai adalah menikmati sunset. Ketika memandang matahari yang sedang menghilang ke ufuk barat, ada suatu perasaan sentimentil dan melankolis dalam diri. Untuk sekejab kita merenung dan mensyukuri hari ini yang akan segera berlalu dan berharap hari esok yang lebih baik.

Lokasi untuk memandang Sunset ada di Tanjung Gelan. Pantainya terletak di pulau utama Karimun Jawa, tapi menghadap ke sebelah barat. Pasir di pantai halus berwarna kecoklatan, dan air lautnya juga bening. Sangat cocok bagi anak-anak bermain pasir dan air. Lokasinya jg sangat cocok untuk melakukan foto Pre-Wedding. Sudut foto favorit yang sangat terkenal adalah foto 2 batang pohon kelapa yang tumbuhnya miring ke arah laut.

Ujung kiri dan ujung kanan pantai dibatasi oleh batu karang yang besar, dan selebihnya merupakan hutan bakau yang mencegah erosi pantai.

Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan ketika berlibur di tepi pantai, adalah menikmati minuman Air Kelapa Muda yang segar. Disarankan tanpa menggunakan gula maupun es batu, supaya rasa segarnya itu sangat alami dan nyata.

Dan APAPUN MINUMANNYA, MAKANAN PALING SPECIAL di tepi pantai ketika habis bermain air adalah INDOMIE REBUS. Kenikmatan ketika menyeruput mie yang masih hangat dan aroma harumnya bumbu indomie sungguh luar biasa. Walaupun habis makan kenyang, tapi ketika melihat orang sedang menyeruput mie saja sudah bisa membuat orang jadi pengen makan lagi. Bukan bermaksud promosi merk tertentu, tapi Indomie bisa dibilang sudah menjadi makanan pokok orang Indonesia. Foto mie rebus ini bukan saya ambil dari warung di Tanjung Gelan itu, melainkan dari internet krn fotonya terlihat bagus dan menggugah selera.

Setelah puas menikmati main air seharian dan berfoto-foto saat sunset, kami pun kembali ke penginapan menggunakan perahu nelayan. Sungguh hari yang luar biasa.

Di malam harinya, tengah malam, turun hujan lebat disertai dengan suara geledek yang kencang. Saya pun terbangun dari tidur, jam menunjukan pukul 1.00. Dan ternyata…BANYAK NYAMUK di tengah malam. Pintar banget tuh nyamuk-nyamuk di Karimun Jawa, mereka tidak keluar ketika sore hari, melainkan di tengah malam ketika orang sudah tidur nyenyak. Kaki dan tangan saya jadi banyak bentol-bentolnya. Buru-buru saya olesi dengan pelembab kulit, karena aroma pelembab kulit ternyata berguna juga untuk mengatasi nyamuk.

Keesokan harinya, saya komplain ke bapak pemilik rumah, dan dia membenarkan bahwa nyamuk di Karimun Jawa memang baru keluar cari mangsa di tengah malam. Kalo orang sana sudah kebal dengan nyamuk. Iseng-iseng, saya mengambil beberapa foto di perkampungan Karimun Jawa. Desanya cukup tenang dan anak-anak bisa bebas bermain di jalanan tanpa harus takut banyak motor dan mobil yang melintas.

Setelah sarapan pagi, kami keluar dari penginapan dan hendak menuju ke Pulau Menjangan Besar. Di tempat ini, ada tempat penangkaran Ikan Hiu. Dan tujuan perjalanan kali ke Pulau Menjangan Besar adalah untuk merasakan sensasi berenang bersama predator yang ditakuti di lautan itu.

Awalnya saya pikir hanya ikan hiu kecil saja, tapi ternyata ikan hiunya lumayan besar. Lihat saja perbandingan ukuran di foto yang saya ambil ini. Panjangnya hampir 2 meter.

Memang ada sedikit sensasi ngeri-ngeri ketika berenang bersama hewan predator ini. Tapi menurut guide, aman saja selama kita tidak ada luka di tubuh yg berdarah. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya wanita yang lagi datang bulan dan anak kecil tidak turun ke dalam kolam.

Jadinya kami turun satu persatu untuk merasakan sensasi adrenalin ini. Di dalam kolam hiu itu, saya sempat mengambil beberapa foto dari dekat. Agak susah untuk berfoto bersama ikan hiu, karena mereka suka bergerak menjauh ketika didekati. Entah sebenarnya mereka yang takut sama manusia atau manusia yang takut dengan hiu.

Di dalam kolam hiu itu, ternyata ada ikan badut (nemo) juga. Ikan ini rupanya cukup agresif dan menjaga teritori, jadi ketika kita dekati, dia juga berenang mendekat dan mematuk-matuk badan kita lalu segera dia kembali bersembunyi dibalik tanaman laut.

Setelah puas berfoto di sana, kami segera kembali ke pulau utama. Karena kami harus bersiap-siap untuk naik kapal express yang kembali ke Jepara di sore hari.

Sesampai di Jepara, kami langsung pulang kembali ke Jakarta dan melalui perjalanan panjang yang melelahkan lagi dengan mobil pribadi.

Demikian catatan perjalan menuju ke Karimun Jawa. Semoga kita bisa melakukan perjalanan bersama di trip berikutnya.

Tips Perjalanan

1. Disarankan menggunakan pesawat atau kereta api ke Semarang, kemudian sambung naik bis ke Jepara. Karena perjalanan darat dari Jakarta-Semarang cukup melelahkan.

2. Siapkan LOTION ANTI NYAMUK, untuk mengatasi nyamuk-nyamuk “pintar” di sana.

3. Siapkan pelembab kulit, karena pantai sangat panas.

4. Minum air putih yang banyak, untuk mencegah dehidrasi dan menjaga kelembaban kulit setelah berenang di air asin.

5. Cari tiket kapal express ke Karimun Jawa jauh hari sebelumnya.

6. Siapkan duit cash buat belanja di warung penduduk Karimun Jawa, di sana tidak ada ATM.

7. Siapkan OBAT MABUK LAUT, bagi yang tidak kuat naik kapal. Goyangnya sangat enak, seolah lagi main di dufan, bagi yang menikmati perjalanan kapal.

Categories: Karimun Jawa Part 3 | Leave a comment